I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Ikan adalah hewan vertebrata air
yang berdarah dingin, bernafas dengan insang, bergerak menggunakan sirip, dan
hidup di air. ikan mendiami hampir setiap bagian ekosistem akuatik di dunia.
Habitat dimana ikan tersebut hidup, banyak menentukan bentuk tubuh, alat-alat
tubuh, cara hidup, dan cara bergerak kepada ikan di dalamnya.
Dunia ikan dapat dibagi
dalam dua bagian grup yaitu ikan yang tidak berahang (Agnatha) dan ikan yang
Berahang (Gnathostomata). Kedua grup ikan tersebut kemudian dikelompokkan dalam
tiga kelas utama, yaitu kelas Cephalospidomophi, kelas Condrichthyes, dan kelas
Osteichthyes.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah keturunan, ketahanan tubuh terhadap penyakit
dan kemampuan untuk memanfaatkan makanan, sedangkan faktor eksternal adalah
kondisi lingkungan dan ketersediaan pakan bagi ikan. Pertumbuhan merupakan
perubahan bentuk baik panjang maupun berat sesuai dengan perubahan waktu.
Selanjutnya dijelaskan bahwa pertumbuhan dipengaruhi oleh makanan, ruang, suhu
dan beberapa faktor lainnya.
Habitat
air dimana ikan tersebut hidup banyak menentukan bentuk tubuh, organ-organ
tubuh, cara hidup dan cara bergerak terhadap ikan yang hidup di dalamnya.
Ikan-ikan tersebut harus dapat menyesuaikan diri terhadap kedalaman air, laju
arus, suhu air, pH air, kadar garam dan makhluk-makhluk lain yang hidup di
sekitar lingkungannya. Hal inilah yang mendasari dilakukan pengamatan terhadap
salah satu jenis ikan laut yang dijadikan sebagai objek praktikum, yang dilihat
dari beberapa aspek seperti: bentuk tubuh, bagian luar tubuh, sistem integumen,
sistem otot, linea lateralis, jumlah sisik pada tubuh dan ukuran dari beberapa
bagian dari tubuh ikan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas.
1.2. Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk dapat mengetahui sistem integumen yang terdapat pada ikan tersebut
seperti kulit yang membungkus tubuh ikan, jenis-jenis sisik dan
penggolongannya, bentuk otot pada ikan, dan rangka yang terdapat pada tubuh
ikan.
Sedangkan
manfaatnya adalah agar
mahasiswa dapat melihat
secara langsung dari sistem integumennya baik dari jenis sisik, maupun kulit
ikan tersebut. Bisa melihat bentuk otot ikan dan rangka
ikan tersebut, dan bisa menambah wawasan praktikan tentang ikan yang dipraktikumkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan
adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin
(poikilothermal) dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan dan keseimbangan
dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan insang. (Raharjo, 2011).
Sistem integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara
umum hampir sama yaitu terdiri dari epidermis turunan dari ektoderm dan dermis
turunan dari mesoderm. Dua pola warna pada ikan tersebut disebabkan oleh tiga
hal, salah satunya yaitu karena konfigurasi fisik. Sistem integumen merupakan bagian terluar dari ikan
sebagai sistem pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivate-derivatenya,
seperti sisik, jari-jari sirip, lendir, scute, keel dan kelenjar racun. (Yusnaini
et al., 2013)
Sistem integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara
umum hampir sama yaitu terdiri dari epidermis turunan dari ektoderm dan dermis
turunan dari mesoderm. Dua pola warna pada ikan tersebut disebabkan oleh tiga
hal, salah satunya yaitu karena konfigurasi fisik (Raharjo, 2011)
Bentuk-bentuk
sisik yang menutupi permukaan tubuh ikan umumya ada lima macam yaitu: sisik
cycloid, sisik ctenoid, sisik ganoid, sisik placoid dan sisik cosmoid. Diantara
kelima jenis sisik tersebut mempunyai bentuk dan tipe beranekaragam (Manda et al., 2005).
Sistem
otot disebut juga dengan sistem urat daging yang berfungsi sebagai pembentuk
tubuh dan penghasil daya gerak terhadap ikan. Pada
umumnya ikan mempunyai tiga macam urat daging, yaitu urat daging bergaris, urat
daging licin dan urat daging jantung. Secara fungsional urat daging dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak (voluntary), ialah urat
daging bergaris dan yang tidak di bawah rangsangan otak (involuntary), ialah
urat daging licin dan urat daging jantung (Raharjo, 2011).
Sistem rangka
merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh
yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi eksoskeleton dan
endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja,
dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan
invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton (Adnan, 2010)
Sistem
rangka pada ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong
tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan pembentukan butir-butir darah. Bahkan
pada jenis ikan tertentu terdapat modifikasi tulang penyokong sirip yang
berfungsi sebagai penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi induk ikan
betina. Rangka penegak tubuh ikan terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan.
(Burhanuddin, 2008)
Ikan
Senangin mempunyai ciri-ciri antara lain bentuk mulut
non proctractile, ukuran mulut lebar, posisi mulut didepan bola mata, ukuran
bibir tipis dan tidak memiliki sungut. Ikan
senangin adalah ikan dengan badan yang panjang dan sedikit gepeng. Tubuh
ditutupi oleh sisik yang besar-besar. Sedangkan tutup insang, moncong dan
bagian sirip ditutupi oleh sisik yang halus. (Saanin, 1984)
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 27 April 2015 jam 13.00-15.00 WIB bertempat
di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Bahan
dan Alat
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Senangin (Eleutheronema
tetradactylum). Sedangkan
alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah nampan, gunting bedah,
pisau cutter, serbet, tissue, dan alat-alat tulis seperti pena, pensil dan
penghapus.
3.3. Metode
Praktikum
Praktikum kali ini menggunakan metode objektif yaitu objek yang
diteliti dan diamati secara langsung dengan seksama pada ikan yang
dipraktikumkan.
3.4. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum kali ini adalah pertama sekali
ikan yang dijadikan objek praktikum dibersihkan dan diletakkan di atas nampan, digambar
bagian morfologinya. Dilakukan pengukuran
terhadap tubuh ikan guna mengetahui panjang baku (SL), panjang total (TL), tinggi
badan (Bdh) dan panjang kepala (HdL) serta pengukuran terhadap bidang-bidang
dari tubuh ikan yang lainnya. Perhatikan dan amati sisik yang diambil dari
tiap-tiap ikan, setelah itu potong tubuh ikan secara membulat, lalu perhatikan
dan amati sistem ototnya. kemudian perhatikan bentuk rangkanya pada bagian
kepala dan dalam badan.
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Klasifikasi
dari Ikan Senangin
(Eleutheronema tetradactylum) adalah Kelas
: Actinopterygii, Ordo : Perciformes, Family : Polynemidae, Genus : Eleutheronema,
Spesies : Eleutheronema tetradactylum.
Gambar
1. Ikan Senangin
(Eleutheronema tetradactylum)
Morfometrik
Tubuh Ikan
Senangin (Eleutheronema tetradactylum) adalah TL = 35
cm, SL = 27
cm, FL = 29,5, HdL
= 5 cm, dan BdH = 6,5 cm. Ikan Senangin mempunyai ciri-ciri antara lain bentuk mulut non
proctractile, ukuran mulut lebar, posisi mulut didepan bola mata, ukuran bibir
tipis dan tidak memiliki sungut. Ikan senangin memiliki badan yang panjang dan sedikit
gepeng. Tubuh ditutupi oleh sisik yang besar-besar. Sedangkan tutup insang,
moncong dan bagian sirip ditutupi oleh sisik yang halus. Dan tipe ekor ikan
senangin adalah cagak (forked).
Organ-organ yang
diamati selama praktikum adalah :
1. Bentuk Sisik
Bentuk sisik
Ikan Senangin (Eleutheronema tetradactylum) adalah ctenoid.
Keterangan : 1.
Ctenii
2. Radii
3. Focus
|
Gambar
2. Bentuk sisik Ikan Senangin (Eleutheronema tetradactylum)
2. Bentuk Otot
Kepala
Ket : 1.
Myosepta
2. Myotomes
3. Notochord
4. Body cavity
|
Perut
Ket :1. Epaxial myotomes
2. Hypaxial myotomes
3. Vertebrae
4. Horizontal septum
5. Body cavity
|
Ekor
Ket :1.Epaxial myotomes
2.Hypaxial myotomes
3.Vertebrae
4.Horizontal septum
|
Gambar 3. Bentuk Otot Ikan
Senangin (Eleutheronema tetradactylum)
3. Bentuk Rangka
Tulang Tengkorak
Ket : 1. Premaxilla
2. Dentary
3. Preoperculum
4. Suboperculum
5. Operculum
|
Rangka Badan
Ket : 1. Sirip Punggung
2. Pterygiophore
3. Tulang weber
4. Ruas tulang belakang
5. Tulang rusuk
|
Tulang Penyokong Sirip Ekor (Homocercal)
Ket
: 1. Hipural
2. Urostil
3. Epural
4.
Duri neural
5. Duri hemal
6. Jari-jari sirip caudal
|
Gambar 4. Bentuk Rangka
4.2. Pembahasan
4.2.1. Bentuk Sisik
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa, ikan
senangin (Eleutheronema tetradactylum) memiliki
tipe sisik ctenoid. Pada sisik jenis ini terdapat garis berbentuk sepert
sirculi dan annuli. Dibagian anterior sisik terdapat radii dan pada bagian
posterior terdapat rigi-rigi yang terdiri dari satu baris atau lebih.
4.2.2. Bentuk Otot
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa otot ikan senangin
(Eleutheronema tetradactylum) yang
telah dibagi menjadi tiga bagian dimulai dari kepala, badan dan ekor memiliki beberapa
perbedaan yaitu dilihat oleh adanya selaput tipis yang disebut septum
horizontal. Pada ikan otot itu dibagi menjadi dua bagian yaitu susunan musculus
yang berada di bagian dorsal septum horizontal disebut musculus epaxial dan
susunan musculus yang berada di bagian ventral septum horizontal disebut
musculus hepaxial.
Urat daging atau otot bekerja untuk setiap aktifitas
kehidupan hewan seharihari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh hingga
kepada peredaran darah, kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena
keaktifan otot tersebut. Secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu yang dibawah rangsangan otak yaitu otot bergaris dan yang tidak dibawah
rangsangan otak yaitu otot licin dan otot jantung.
4.2.3. Bentuk Rangka
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa tulang-tulang
penyusun tulang rangka ikan dapat dibagi menjadi rangka axial, yang terdiri
dari tulang tengkorak, tulang punggung, dan tulang rusuk, rangka viscelar, yang
terdiri dari seluruh tulang lengkung insang dan derivat-derivatnya, dan rangka
apendicular yang terdiri dari sirip dan pelekat-pelekatnya, pada praktikum kali
ini hanya mengamati bagaimana bentuk dan struktur dari tulang tengkorak, vertebrae
dan tulang ekor pada ikan tersebut.
Tulang tengkorak pada ikan berperan untuk membungkus atau
melindungi otak, karena otak pada ikan merupakan organ yang lembut, tetapi
mempunyai peran yang besar bagi kehidupannya. Sedangkan ruas-ruas vertebrae
membentuk rangka ikan tersusun mulai dari belakang tengkorak sampai ke pangkal
ekor, yang susunannya itu terdiri dari abdominal dan caudal. Pada daerah
abdominal memiliki tulang rusuk kiri dan kanan. Fungsi dari tulang rusuk itu
sendiri yaitu untuk melindungi organ-organ didalam rongga badan. Ruas vertebrae
berperan sebagai penghubung antara tengkorak dan ruas tulang punggung.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil dan
pembahasan praktikum kali ini dapat
disimpulkan bahwa
ikan senangin (Eleutheronema
tetradactylum) memiliki ukuran morfometrik antara lain TL = 35
cm, SL = 27
cm, FL = 29,5, HdL
= 5 cm, dan BdH = 6,5 cm. Pada sistem integumen, ikan senangin memiliki sisik tipe
ctenoid dimana terdapat radii pada bagian anterior dan rigi-rigi yang terdapat
pada bagian posterior. Pada sistem otot terlihat jelas susunan musculus yang
berada dibagian dorsal septum horizontal dan pada ventral septum horizontal,
dimana pada bagian dorsal disebut musculus epaxial sedangkan pada bagian ventral
disebut musculus hepaxial. Begitu juga pada sistem rangka yang memiliki peran yang sangat penting, selain berfungsi
sebagai penyokong tubuh dan menegakkan tubuh, rangka juga mempengaruhi kehidupan ikan dan adaptasi
ikan terhadap lingkungan.
5.2. Saran
Agar suasana praktikum terlaksana dengain baik dan lancar, maka
praktikan diharapkan mempersiapkan alat dan materi sebaik mungkin. Disamping
itu dituntut kehati-hatian dan ketelitian yang amat cermat didalam melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
(Cari sendiri ya, biar ada usaha sedikit) hiyahiya.
Warning : Pandai-pandailah dalam ilmu per-copas-an, admin tidak bertanggung jawab kalau laporan anda di coret asdos).
DAFTAR PUSTAKA
(Cari sendiri ya, biar ada usaha sedikit) hiyahiya.
Warning : Pandai-pandailah dalam ilmu per-copas-an, admin tidak bertanggung jawab kalau laporan anda di coret asdos).
0 komentar:
Posting Komentar